a. PengertianSeni
Seni secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris), ars (Latin) dan techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran atau ketrampilan yang tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari. Sedangkan seni rupa merupakan visual art seni tampak rupa yang dapat dilihat, fine art (seni indah) atau pure art (seni murni). Pengertian seni tersebut mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan zaman dan peradaban manusia.
Seni secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris), ars (Latin) dan techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran atau ketrampilan yang tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari. Sedangkan seni rupa merupakan visual art seni tampak rupa yang dapat dilihat, fine art (seni indah) atau pure art (seni murni). Pengertian seni tersebut mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan zaman dan peradaban manusia.
Dari perkembangan seni muncul beberapa pendapat tentang definisi seni:
Pendapat umum:
- Seni sebagai kegiatan manusia, melalui kegiatan atau aktifvitasnya dalam melahirkan karya seni.
- Seni sebagai ketrampilan untuk membuat barang-barang kebutuhannya (seni pakai).
- Seni sebagai karya seni, artinya sesuatu yang meliputi setiap benda buatan manusia.
- Seni sebagai keindahan (seni murni), artinya kegiatan yang menghasilkan karya indah.
b. Beberapa ahli mengemukakan pengertian seni diantaranya:
- Seni adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia (Brade, 1956)
- Seni adalah suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan (Kahler, 1964)
- Seni adalah hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa indah (Djelantik, 1999)
- Menurut para ahli filsafat, seni adalah kemahiran dalam merancang, menyusun atau mempertunjukkan suatu kegiatan yang memiliki nilai-nilai keindahan yang bersifat subyektif.
Pendapat tokoh:
Banyak tokoh berpendapat tentang seni, seperti: Herbert Read, Thomas Munro, Ki Hadjar Dewantoro, Ahdiat Karta Mihardja, ia melihat dari sudut yang berbeda-beda, melalui filsafat, ilmu jiwa, pendidikan, sastra, dsb. Bahkan anda juga memiliki pendapat tentang seni secara pribadi.
Estetika sering dihubungkan dengan cabang ilmu filsafat tentang keindahan. Teori keindahan (theory of beauty) yang menerangkan dan membahas bagaimana keindahan.
Mengenai pengertian keindahan terdapat dua kelompok pendapat, yang dikenal dengan teori obyektif dan teori subyektif.
Menurut teori obyektif, keindahan memang terdapat pada bendanya, artinya suatu benda yang indah memang memiliki ciri-ciri, sifat atau kualitas keindahan yang dihasilkan oleh perimbangan antara bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Teori ini dianut oleh Plato, Hegel, dan Bernard Bosanquet. Teori subyektif menganggap suatu benda dikatakan indah sebenarnya memiliki ciri-ciri atau sifat, artinya keindahan tidak melekat pada bendanya. Keindahan sebenarnya hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda tersebut. Penganut teori ini antara lain Hendry Home, Lord Ashley, Edmund Bruke.
d. Pengelompokan seni
Setiap bentuk karya seni memiliki kelebihan, aturan-aturan, nilai dan ukuran atau demensi. Karena itu keindahan yang ditampilkan oleh seni rupa berbeda dengan yang ditampilkan seni musik, seni tari, seni sastra, atau seni drama. Menurut Oswald Kuple dalam The Liang Gie (1976: 66), cabang-cabang seni dapat dikelompokan dari segi pencerapan indrawi, jenis media, dan perpaduan unsur-unsurnya. Penggolongan tersebut meliputi;
(1) Seni Visual (Visual Art) , seni penglihatan disebut juga seni rupa karena berhubungan dengan unsur-unsur yang kasat mata. Cabang ini dirinci atas, (a) karya dua dimensi tanpa gerak dan dengan gerak, (b) karya tiga dimensi tanpa gerak dan dengan gerak, dan (c) perpaduan permukaan dan bentuk.
(2) Seni Audio (Auditory Art), bentuk karya seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran (telinga). Dirinci; (a) dengan nada, (b) dengan kata, (c) perpaduan dengan nada dan kata.
(3) Seni Audio Visual (Auditory Visual Art), bentuk karya seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan sekaligus dengan indra pendengaran. Meliputi (a) perpaduan gerak dan nada, (b) perpaduan gerak, kata, dan pemandangan, (c) perpaduan gerak, kata, nada dan pemandangan.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Seni Rupa
dengan judul "Wawasan Seni". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sen1budaya.blogspot.com/2013/08/wawasan-seni.html
0 komentar "Wawasan Seni", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment