Mural
menurut Susanto (2002:76) memberikan definisi sebagai lukisan besar
yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Definisi tersebut bila
diterjemahkan lebih lanjut, maka mural sebenarnya tidak bisa dilepaskan
dari bangunan dalam hal ini dinding. Dinding dipandang tidak hanya
sebagai pembatas ruang maupun sekedar unsur yang harus ada dalam
bangunan rumah atau gedung, namun dinding juga dipandang sebagai medium
untuk memperindah ruangan. Kesan melengkapi arsitektur bisa dilihat
pada bangunan gereja Katolik yang bercorak Barok yang melukis atap
gereja yang biasanya berupa kubah dengan lukisan awan dan cerita di
Alkitab.
Mural
juga berarti lukisan yang dibuat langsung maupun tidak langsung pada
permukaan dinding suatu bangunan, yang tidak langsung memiliki kesamaan
dengan lukisan. Perbedaannya terletak pada persyaratan khusus yang
harus dipenuhi oleh lukisan dinding, yaitu keterkaitannya dengan
arsitektur/bangunan, baik dari segi desain (memenuhi unsur estetika),
maupun usia serta perawatan dan juga dari segi kenyamanan pengamatannya
(2002: 76).
Mural
dalam perjalananan seni rupa tidak bisa dilepaskan dari jaman
prasejarah kira-kira 31.500 tahun silam, ketika ada lukisan gua di
Lascaux, selatan Prancis. Mural yang dilukis oleh orang-orang jaman
prasejarah ini menggunakan cat air yang terbuat dari sari buah limun
sebagai medianya. Lukisan mural pada jaman prasejarah ini paling banyak
ditemukan di Prancis. Di Prancis, ada sekitar 150 tempat mural
ditemukan, kemudian di Spanyol ada 128 tempat dan di Italia mural
ditemukan di 21 tempat.
Sejarah seni rupa juga mencatat, lukisan mural yang termashur adalah Guernica atau Guernica y Luno
karya Pablo Picasso. Picasso membuat mural ini untuk memperingati
pengeboman tentara Jerman di sebuah desa kecil dengan mayoritas
masyarakat Spanyol. Karya tersebut dihasilkan saat perang sipil Spanyol
berkecamuk di tahun 1937.
Di
negara-negara konflik, seperti Irlandia Utara, mural sangat mudah
ditemui di semua dinding kota. Tercatat sekitar 2000 mural dihasilkan
dari sejak tahun 1970 hingga sekarang dan dengan demikian Irlandia
Utara-lah negara yang sangat produktif menghasilkan mural. Propaganda
politik menjadi tema sentral dalam mural tersebut.
Mural
pada perkembangannya telah menjadi bagian dari seni publik yang
melibatkan komunikasi dua arah. Seniman mural melakukan komunikasi
secara visual kepada masyarakat terhadap apa yang ingin dicurahkannya,
sedangkan masyarakat sebagai penikmat dalam praktiknya mampu
berinteraksi langsung kepada seniman. Hal ini semakin menunjukkan dalam
seni mural, bahwa interaksi tidak hanya dilakukan secara visual yang
menganut pandangan ‘seni adalah seni’ tanpa pertanggungjawaban yang
pasti, namun mural juga mampu mendekatkan dirinya sebagai seni yang
berinteraksi juga secara verbal. Dalam hal ini, masyarakat memperoleh
pencerahan dalam dunia seni rupa dan secara teknis, masyarakat awam
dapat mengambil peran sebagai seniman juga.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Seni Rupa
dengan judul "DEFINISI DAN SEJARAH MURAL". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sen1budaya.blogspot.com/2013/08/definisi-dan-sejarah-mural.html
0 komentar "DEFINISI DAN SEJARAH MURAL", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment