Saturday, November 3, 2012

PURISME (Bagian 7)


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Latar Belakang
Melalui buku Apres le Cubism , aliran Kubisme diperkenalkan kepada masyarakat. Kubisme dinyatakan telah berakhir tanpa pengaruh, seperti dikatakan pengarangnya Amede Ozenfant dan Charles Edouard Jeanneret (Le Corbusier). Kubisme menurutnya idak lebih sebagai kekacauan seni dalam kekacauan zaman. Purisme merupakan reaksi pemulihan atas kekacauan akibat Kubisme. Purisme sebagai gerakan ambisius yang berumur pendek (tujuh tahun) ini hanya berhasil dalam bidang arsitektur Le Corbusier yang mencapai reputasi internasional. Sedangkan karya seni lukisnya telah mencapai Paris, namun pengaruh terbesar detelah perang adalah pada lukisan dan patung yang datang dari De Sitjl., Konstruktivisme, dan Surealisme. Tahun-tahun puncak gerakan ini adalah pada masa Theo Van Doesburgh yaitu pendeta pertama asal Paris di De Stijl, dan pada masa Andre Breton dan Tristan Tzara (1920-1925). Secara bersamaan seperti terjadi pertentangan bahwa Purisme menawarkan pemurnian dan alternatiff kebebasan pada para penganut Kubisme pasca perang di Paris dan di De Stijl.
Sebelumnya, gerakan para Puris mengalami kebekuan publikasi ketika terjadi pertentangan ide yang mereka lontarkan. Tampak pada karya-karya yang tenang. Setup gerakan sepertinya diperhitungkan benar untuk menciptakan suatu tandingan. Hingga pemikiran-pemikiran estetika modern menjadi begitu disukai, dengan munculnya pendapat yang populer: efisiensi fungsi keindahan, kepentingan intelektual, tidak mementingkan individual, persamaan nilai. Mereka berbohong di belakang De Stijl, dan baik Konstruktivisme, maupun Purisme bergabung dengan mereka dalam L‟Esprit Nouveau, yang merupakan sebuah pertentangan yang aneh pada gerakan tersebut dan memberitahukan pendapat yang berlawanan: abstraksi mendasar dari De Stijl membuat botol-botol dan kendi-kendi, alam benda parapenganut Purisme tampak seperti takut-takut: Mondrian mendramatisasikan ketenangan. Meskipun secara halus menunjukkan bahwa gerakan ini adalah setelah semua Puritan mengurangi persamaan dengan de Stijl. Kepastian ajaran melatarbelakangi pesanan, sebagaimana de Stijl hanya memberikan tekanan berarti dengan pengertian sama-sama sebagai reaksi adanya lebih dari satu kekuatan yang mengatur dalam kehidupan manusia. Yang percaya pada perasaan melihat pada pernyataan sebeluimnya bahwa kekuatan akal hanyalah pengingkaran terhadap naluri, sementara yang percaya pada akal melihat bahwa kekuatan naluri hanyalah pengingkaran terhadap akal. Hal ini menyebabkan sulitnya mengembangkan simpati terhadap Purisme karena terlalu mudah untuk melihat sesuatu yang tidak berarti bahwa: villa Le Corbusier amat menggetarkan Borromini, alam benda Ozenfant, Rubens dalam diri kita. Hanya ketika kita telah beranggapan bahwa Purisme bukanlah apa-apa, dengan pemahaman yang lebih baik, kita akan mulai melihat dan menyukainya.

Objects Types

Karya Ozenfant dan Jeanneret bergerak pada semua obyek yang dibuat semata-mata untuk menjawab kebutuhan fungsi, dan menemukan juga kepastian objects types yang telah disempurnakan untuk menjawab kebutuhan tetap; seperti kacamata, botol, dll. Benda-benda ini mereka gabungkan secara teratur dan melengkapinya; ternyata semuanya sesuai untuk laki-laki. Arsitektur, permesinan, desain industri semuanya disesuaikan dengan kebutuhan manusia – untuk tempat tinggal, perkakas, relasi sosial- hingga pemecahan logika adalah pendekatan fungsional pada mereka merupakan sesuatu yang humanis; proporsi dengan fungsi yang disebutkan oleh Ozenfant dan Jeanneret lebih berarti daripada kegunaan, mereka mengartikan juga fungsi estetik, sebab kebutuhan dasar setiap laki-laki begitu pula untuk mereka. Jeanneret menempatkan posisinya sebagai seorang ahli mesin, yang mempertunjukkan dengan alternatif pemikiran sebagai penghubung yang efisien kepada yang lain dan dia menjadi seniman hanya ketika ia memilih keharmonisan yang benar-benar jelas dalam proporsi. Seni tidak difungsikan tetapi dibutuhkan sebagaimana lukisan dibuat dan gedung-gedung dibangun sebagai arsitektur dan tidak sekadar ‗mesin untuk hidup‘.
Mesin adalah sesuatu yang penting bagi pengikut Purisme, tetapi sebatas pendukung bukan yang utama; ia menyajikan suatu jawaban, selalu baru, untuk menyatakan kebutuhan tetap manusia. Seni pada sisi lain memberikan jawaban tidak selalu harus baru, untuk semua kebutuhan manusia.. Setiap mesin baru menggantikan yang lama, dan akan selalu digantikan lagi oleh yang lainnya, sementara tidak ada karya seni yang bisa digantikan oleh yang lain. Seni, sebagaimana kita ketahui adalah didasarkan pada struktur psikologis dari mata,, perasaan, dan reaksi tubuh pada bentuk, garis, dan warna yang sama sekali tidak dapat digantikan. Ilmu pengetahuan dan mesin adalah susunan dasar perubahan pengetahuan. Mesin mungkin menciptakan L‟Esprit Nouveau –sebuah nilai kesadaran baru dan memiliki kompleksitas dalam tema-tema lama dari pesan – tetapi tidak pernah menjadi karya seni, hanya sebatas pesawat teknologi, sebab tak pernah bernilai tetap dalam setiap perkembangan teknologi.
Peristilahan sensasi selalu dipergunakan para Purisme sebagai dasar berkesenian. Bentuk, garis, dan warna dilihat sebagai unsur dasar berbahasa yang tak dapat digantikan sepanjang waktu, sebab adalah merupakan dasar reaksi optik yang tak berubah. Para seniman Purisme adalah pembuat aturan yang sempurna , mereka memusatkan pada faktor-faktor yang tetap. Oleh karena itu warna (dilihat sebagai faktor terbatas) ditempatkan sebagai dasar pembentuk dengan mencampurkannya sehingga dapat dengan mudah menghancurkannya sebagai contoh Impresionisme. Bentuk tidak dikategorikan sebagai sesuatu yang utama (primer) atau sekunder, asalkan dapat memberikan efek yang tetap, terlepas dari sekunder atau tidak. Sebuah kubus akan selalu berkesan sebagai plastik bagi setiap orang. Ketika sebuah garis melingkar secara bebas, mungkin akan membuat seseorang seperti melihat seekor ular dan pusaran air . Bentuk-bentuk utama disusun sebagai dasar komposisi, ditertibkan dengan seimbang secara vertikal dan horisontal, dengan komposisi ditegaskan sebagai perluasan berikutnya dari tema-tema pokok.

Perkembangan lengkap selanjutnya dari bahasa formalis dan menjadi tekanan kuat pada ide-ide abstrak dari keharmonisan dan ketelitian mungkin terasa menjadi ujung perbedaan dari botol-botol dan gitar-gitar pada lukisan Purisme.
Dari titik pandang para Puris terdapat sekitar kedangkalan ―object type ditempatkan di atas figur manusia sebagai subyek seni yang utama, figur manusia terlalu mudah bila dibandingkan dengan perasaan khusus; sementara objects type secara bersamaan hampir tidak diperhatikan, lepas dari segala kemungkinan. Ozenfant mengesampingkan abstraksi murni bagi semua pengurangan penderitaan tepatnya mereka mengesampingkan realisme fotografi dari Meissionier untuk pengurangan struktur, dan mereka memberikan kecerahan baru ke arah metoda kubis dari perubahan pendirian analitis. Seperti idealnya aliran kubisme mengikuti hukum-hukum Gleizes dan Metzinger tahun 1912 yaitu de Cubism, mereka mengubah pendirian dalam keteraturan bergerak dari suatu aspek mendasar‘ dari suatu obyek ke obyek yang lain dari dasar melingkar sebuah gelas pada penampang yang meruncing ke arah ujung bundarnya, kemudian menerjemahkannya ke dalam tema formal yang sederhana. Pemahaman yang kokoh dapat ditangkap pada objects type‟ mereka yang memulai titik dan dalam cara ini pesan praktis dari fungsi yang efisien dihubungkan pada pesan estetik; metode kubis menghilangkan semua bekas dari keduanya; hal itu menjadi alat bagi filsafat sebagaimana semua cakupan seperti pada de Stijl, tetapi terbebas dari itu.

0 komentar "PURISME (Bagian 7)", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment