Saturday, November 3, 2012

ORPHISME (Bagian 8)


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Latar belakang

Orphisme dapat ialah gaya seni lukis yang cenderung abstrak. Atau dapat juga dikatakan sebagai karya lukis ‗murni abstrak‘ yang dinyatakan di Paris antara akhir 1911 dan awal 1914. Sebagai gerakan yang diperlihatkan dalam karya cipta penyair Guillaume Apollinaire, yang memberi nama pada pameran Section d‘Or pada Oktober 1912. Dia berusaha memberi kategori variasi kecenderungan dalam kubisme (batasan sangat bebas) dan digunakan istilah ‗Orphic Cubism‟ untuk menyebut sejumlah pelukis yang bergerak dari pengakuan subject-matter. Orphisme tidak sepenuhnya sesuai dengan batasan Apollinaire yang juga mempunyai dua paham. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara para pelukis seperti Robert Delaunay, Fernand Leger, Marchel Duchamp, Francis Ficabia, dan mungkin juga Frank Kupka- yang setidaknya memiliki beberapa persamaan di antara mereka. Hanya Ficabia dan Delaunay yang bergerak dalam pengolahan bentuk dalam lukisannya.
Apollinaire membuat analisis yang dimulai dari beberapa bentuk seni yang tidak membutuhkan subject-matter dan mempercayakan pada bentuk dan warna untuk mengkomunikasikan gagasan serta perasaan (sebagainana para Orphis telah melakukannya melalui bentuk-bentuk murni suatu musik).
Hal itu telah mendasari asumsi bahwa perkembangan ke arah abstrak dianggap sebagai puncak seni Barat. Para Orphis yang tidak seperti Mondrian tokoh abstraksi mengejar satu sikap konsisten ke arah abstraksi atau yang bukan abstrak dari mereka yang secara nyata mengklaim, secara diam-diam telah menghukum melalui standar ini . Bagaimanapun seseorang yang lebih dulu sebagai abstraksionis telah keluar menghimpun menjadi abstrak; mereka mengekspresikan pernyataan tertentu dari kesadaran yang mereka gambarkan cenderung ke arah abstraksi, tetapi hal ini tidak mengakibatkan mereka tertarik dalam mengekspresikan pemikiran yang lain yang mengakui gagasan yang tepat. Dalam kenyataannya tingkat ‗ lukisan murni ‗ (yang digunakan oleh Apollinaire sebagai persamaan dari Orphisme) tidak perlu bersifat nonrepresentasional. Hal itu berarti lukisan merupakan susunan kebebasan dalam diri dari susunan naturalistik. Uraian ini cukup luas yang membolehkan aneka ragam ekspresi dalam Orphisme.

Para Seniman Orphisme dan Konsep Estetiknya

Pada musim gugur 1912 lukisan Delaunay, Picabia dan Leger telah mencapai tingkat yang berharga dari aliran murni mereka. Tapi akhirnya mereka berubah kepada struktur nonnaturalistik. Kupka telah mencapai keberhasilan lebih awal. Menjelang akhir 1911 dia yang pertama melakukannya dengan struktur non naturalistik dalam rangkaian Disc of Newton. Pada akhir musim panas 1912, setelah beberapa bulan melakukan studi, dia melengkapi kekuatan Amorpha, Fugue in Two Colour, dalam pameran di Salon d‟Automne dan kemungkinan mempengaruhi persepsi Apollinaire dari kecenderungan baru. Delaunay, Picabia, dan Leger mencapai kejayaannya pada musim semi dam musim panas 1913. Mereka mengakui uraian Apollinaire sebagai ‗dunia baru dengan hukum– hukumnya yang spesifik‘.
Bagaimanapun Leger dan Delaunay juga melukis lebih figuratif dan pada akhir 1913 – awal 1914, Picabia berpaling lebih ekspresif dalam identifikasinya yang seksual dan proses mesin dalam aliran Surrealisme (seperti dalam I see again in memory my dear Udnie, Musium Seni Modern, New York). Kemudian bahkan sebelum pecah perang, di sana muncul kelesuan di Perancis yang cenderung ke arah abstraksi yang berhenti selama perang. Jika seseorang mengikuti perubahan ini dan berubah pada saat menghadapi kesulitan khusus dalam masyarakat dan momentum yang khusus, seseorang dapat lebih baik dalam mengapresiasi.

Masing – masing pengikut aliran Orphist merespon pada perasaan ‗kesadaran modern‗ yang secara mendasar berbeda dari apa yang mendahuluinya, seperti apa yang dikatakan oleh Delaunay: ―Secara historis benar – benar terdapat perubahan pengertian mulai dari teknik dan dari cara memandang―.
Setiap bentuk memberikan alternatif pada seni figuratif. Sebab dia menemukan seni figuratif tersebut dapat menjaga pikiran dalam lingkup konseptual yang dia akan lakukannya. Perubahan ini bersifat kontemporer, sebab masing – masing pengikut bentuk mengambil konsep dunia sebagai komposisinya dan sebagai perubahan kekuatan yang sama dari obyek yang bersifat stabil. Mereka yakin bahwa perubahan ini akan diakui melalui perubahan kesadaran dengan konsep dinamika ekspansif. Perubahan ini dipengaruhi oleh kesadaran yang bersifat sentral, dengan pengembangan yang mereka lakukan untuk menemukan perubahan dari luar.
Mereka mengerjakan yang bersifat dinamis, dan terlepas dari perasaan yang monoton. Mereka melakukan aktivitas dan kreativitas, dengan pengembangan bentuk lukisan yang mereka temukan dari pengaruh luar, dan dari dalam diri sendiri. Prosesnya itu mempengaruhi identitas masing – masing dalam berhubungan dengan dunia luar.
Para pengikut aliran ini dipengaruhi oleh kesadarannya sebagai manusia, serta mereka membebaskan diri dari kebentukan manusia. Dengan kata lain mengekspresikan dirinya ke dalam garis dan warna yang dinamis. Mereka menggantikan kekhususan perasaan manusia dengan sesuatu yang bersifat lembut dan ilusif.
Hal ini terjadi dalam humanisme seni kontemporer, dan dapat berdampingan dengan filsafat kontemporer, misalnya kesungguhan Bergson dalam berkarya lukis berhubungan dengan puisi. Usaha itu merupakan suatu eksperimen dalam memberdayakan pusat penetrasi kesadaran non konseptual.

Perubahan – perubahan ini telah dilakukan dalam ilmu pengetahuan kontemporer – sebagai contoh, teori atom dari benda adalah konsep baru pada waktu itu, sehingga timbul gagasan bahwa manusia itu makhluk yang unik, pusat dan klimaks dari kreasi artistik yang memberi jawaban pada penemuan ini. Hal itu menumbuhkan jati diri manusia yang tidak terpisahkan, serta merupakan gabungan dari berbagai unsur dalam suatu kecenderungan yang diperkuat oleh perubahan teknologi kontemporer. Contoh lain yaitu adanya kecepatan yang memusingkan dari transportasi modern. Yang menjadi dasar perubahan dalam masyarakat kontemporer – yang memperkuat gerakan massa dalam pertumbuhan kota – kota industri mendorong perkembangan sastra dan upaya artistik untuk mengekspresikan kesadaran dari dalam pengalaman bersama. Patut diperhatikan dalam hal akselerasi industri dan pertentangannya, hal itu telah menyulut perang – semua gerakan budaya yang cenderung merusak kemauan individual, peleburan diri dengan sesuatu yang lebih besar, dan lebih kuat.
Para orphis yang lebih dulu menampilkan perbedaan dari sebelumnya yang mencari pencerahan kesadarannya ialah Kupka pada gaya hidup mistik; Delaunay dan Leger pada kehidupan modern yang dinamis; Picabia pada dinamisme batiniah. Kupka melengkapi hubungan mendasar antara simbolisme abad ke-19 dan abstraksi anti – simbolisme. Sebagai ciri penganut simbolisme ia memiliki beragam pengetahuan yang luar biasa, mulai dari ilmu pengetahuan modern sampai pada mistik ketimuran, yang digabungkan dalam perpaduan prosedur sintetisnya. Sebagaimana Kandinsky dan Mondrian, Kupka memperoleh pengakuan dari kepercayaan mistik dalam pengetahuan modern di atas segalanya. Perkembangannya tidak lamban, karena diliputi semangat yang menjiwainya. Hubungan ketiga seniman ini bukan secara kebetulan. Mereka lebih tua daripada Delaunay dan Leger serta telah melakukan latihan pada tahun 1890 dan awal 1990 di Eropa (Kupka belajar di Praque, dan Vienna). Kupka amat tekun mengamati sesuatu dan menyusunnya. Pada karya awalnya, mereka mencoba intuisi mistik, menerobos imaji-imaji naturalistik, kemudian menerobos simbol-simbol khusus, bentuk-bentuk abstrak, garis, dan warna sebagaimana disusun dalam On the Spiritual in Art karya Kandisnky, dan garis-garis tepi oleh kepercayaan sebagai penganut Theosophy yang mempengaruhinya. Bagaimanapun juga setiap seniman dalam proses berkarya adalah merealisasikan apa yang dapat diungkapkan melalui bentuk-bentuk untuk mengkomunikasikan arti tanpa menerjemahkan ke dalam bahasa verbal (seperti Kandisnky memberi kesan dalam bukunya). Kupka menemukan jati dirinya melalui rangkaian eksploatasinya dalam membatasi jumlah tema. Sebagai pelukis yang tertarik pada kehidupan modern dia memiliki obsesi dengan gerakan-gerakan imajinasi. Dia mengembangkan gerak-gerak benda melingkar di angkasa yang berangkai, gerakan dasar bumi. Dalam kedua kasus itu ia menemukan bentuk-bentuk pasti –lingkaran dan latar vertikal – berulang-ulang seperti desakan, ia datang untuk memberi arti secara mendalam pada mereka. Sebagai contoh ia percaya bahwa dalam pengertian personal dia temukan bentuk-bentuk lingkaran yang telah dikonformasikan dengan pengulangan yang tidak hanya bentuk-bentuk visual, tetapi mugkin memasukkan imaji-imaji perenungan dari filsafat dan sastra. Penyair-penyair seperti Apollinaire, Cendrars, dan Barzun membuat satu analogi antara susunan molekul-molekul benda dan sistem solar, mereka menggunakan imaji penyebaran secara melingkar dari sinar sebagai hiasan kekuatan perasaan untuk memperluas cakupan. Imaji serupa juga digunakan oleh Bergson dalam percobaan-percobaan untuk menjelaskan proses-proses perkembangan kesadaran, (khususnya pada L‟Evolusion creatice of 1907).
Delaunay menghentikan sementara eksplorasinya dari seni ini dengan lukisan salonnya, yaitu The Cardiff Team (Musse de l‟art Moderne de la Villa de Paris), yang menunjukkan kebebasan tahun 1913 –suatu ringkasan imaji modern (olah raga, poster, menara Eiffel, pesawat udara). Ini adalah satu pola beraturan dalam karya lukisan yang ditunjukkan pada publik yang lebih luas. Dia menggunakan imaji-imaji (lihat juga dalam Homage to bleriot, kunstmuseum, Basle) memperlihatkan dalam kebebasan tahun 1914, yang memunculkan imaji- imaji abstrak yang dilakukannya melalui penjelajahan tanpa pernyataan, untuk temannya. Tuntutan salon tampak jelas seperti pada kenyataan yang terjadi pada Leger dengan memulai karyanya dalam percobaan kecilnya ―melukis murni― dengan Contras of Forms. Lukisan yang lainnya berjudul Woman in Blue dalam Salon d‟Automs tahun1912. Hanya Kupka dan Picabia menunjukkan karya-karya utama nonrepresentasional dalam masa sebelum perang Salon.
Rangkaian Sun, Moon, Simultaneous karya Delaunay merupakan suatu kecenderungan baru yang dimulai pada musim semi 1913. Kesemuanya adalah lukisan-lukisan nonrepresentasional pertama yang pada akhirnya mematahkan struktur objek-objek Kubisme. Sebagaimana dalam kasus Kupka, perputaran gerak yang kini dibuat sebagai susunan dasar dari lukisan-lukisannya dapat ditemukan pada lukisan-lukisannya yang terdahulu, yang berangsur-angsur mengambil peran dominan. Dalam lukisan-lukisan ini seperti Contrats of Forms karya Leger- Delaunay memperbaiki sajiannya dalam kanvas menjadi susunan bantuk yang ‗sangat disukai‘ dibuat dengan bahan–bahan yang susunannya tampak membangkitkan kegairahan berekspresinya. Dalam prosesnya, Delaunay mencapai pernyataan sebagai karakteristik ‗kesadaran modern‘. Delaunay percaya bahwa timbulnya perputaran cahaya adalah prinsip dasar dari seluruh kejadian (dalam hal ini menyukai Kupka tetapi dia menemukan konfirmasi dari kepercayaannya tersebut secara khusus dalam sisi modern, misalnya dia dipengaruhi oleh penyair-penyair yang menggunakan stasiun radio pada menara Eiffel yang dipancarkan ke segenap penjuru sebagai kiasan untuk perluasan tanpa batas dari kesadaran manusia).
Gerakan melingkar tersusun bersimpangan dari karya Picabia berjudul Udnie, American Girl (Dance) berhubungan dengan gaya bahasa pada susunan Amorpha, Fugue in Two Colours, Sun, Moon, Simultaneous dan Contrasts of Forms. Cara-cara Picabia dalam mengimprovisasi garis kerangka yang digunakan untuk menghubungkan Leger dan Delaunay. Bagaimanapun dia tertarik menggunakan cara ini untuk menyatakan segenap emosi atau pernyataan mental / rasa. Dalam musim panas yang kritis, musim rontok 1912, ia telah dipengaruhi oleh Duchamp yang menyatakan bahwa segala kejadian disebabkan oleh kenangan fantasi dan
Sejarah Seni Rupa Modern 64
seksual (seperti dalam King and Qureen Surrounded by Swift Nudes yang berada di Museum seni Philadelphia).
Picabia mengunjungi New York pada awal tahun 1913 dan di sana ia berhubungan dengan seniman –seniman dan tertarik pada gagasan-gagasan intelektualnya Freud. Di sana ia melukis satu rangkaian dalam cat air dengan tema-tema sekitar New York dan pertemuannya dengan para penari, ia memperbaharui seperti musisi, membebaskan bentuk untuk membangkitkan diri dan untuk menyatakan pernyataan batin yang sukar dipahami. Picabia menyebut sebagai pernyataan pikiran ...pendekatan abstraksi ... memberikan indikasi dalam proses pembedahan mental selama proses penciptaan. Ketika ia kembali ke Paris ia menggunakan prosedur-prosedur ini dalam karya-karya nonrepresentasionalnya yaitu Udnie, American Girl (Dance) dan Edtaonisl, Ecclesiastic (Art Institute of Chicago). Pengalaman para penikmat dari karya-karya ini adalah hubungan pada salah satu pengalaman dari karya nonrepresentasional dari Orphis yang lain. Keasyikan dalam menyusun gerak menyebabkan ‗sebuah pernyataan pendekatan pikiran abstrak‗, yang membisikkan alam bawah sadar dan biasanya bersifat nonverbal.
Pada saat menjelang Picabia memamerkan Udnie-nya pada salon d‟Automne tahun 1913, Apollinaire telah kehilangan ketertarikannya pada Orphisme meskipun telah mendapat kritik dari yang lain, dan Delaunay telah menyampaikan pengertian mereka sendiri. Istri Robert, yaitu Sonia Delaunay-Terk, telah memberikan kekuatan lukisan Fauvis-nya selama tahun-tahun kritis 1909-1913. Dia telah membuat obyek-obyek seperti sarung bantal, jilid buku, dan bantal alas duduk. Ini karena dipengaruhi Sonia, seperti ditegaskan Delaunay bahwa ia telah menemukan prinsip-prinsip dasar dari susunan warna yang dapat diterapkan pada semua bentuk visual, lukisan pada baju-baju, dan desain interior. Meski pemikiran ini kemungkinan berpengaruh pada percobaan-percobaan awal abad ke-20 untuk menyimpulkan suasana lingkungan ideal secara lengkap dari penemuan gambar. Robert Delaunay juga melingkungi dirinya dengan para murid, melibatkan istrinya yang telah lebih dulu memperoleh jati diri dari tiga tahun kegiatannya, dan Patrick Henry Bruce serta arthur B. Frost (warga Amerika). Pada bulan Oktober 1913 dua orang amerika yang lain yaitu Santon Macdonald-Wright, dan Morgan Russell, melontarkan gerakan warna abstrak yang mereka sebut sebagai Syncronisme. Pada katalog mereka menyatakan bahwa hal tersebut berbeda dengan Orphisme, tetapi secara jelas mereka terikat pada karya Kupka yang berjudul Disc of Newton, dan karya Robert Delaunay yaitu Sun, Moon, Simultaneous.
Bagaimanapun hal ini penting untuk mengenalkan gagasan dalam skala besar lukisan warna abstrak di Amerika. Kecederungan – kecenderungan ini telah jelas lebih dekat pada karya-karya Delaunay daripada Orphis-orphis yang lain, dan dari bentuk-bentuk ini (yang mempropagandakan tekad Delaunay) mengakibatkan kesalahan dan tetap pada kepercayaan bahwa kaum Orphis pada dasarnya adalah hasil ciptaan Delaunay. Bagaimanapun benar bahwa Delaunay lebih berpengaruh daripada Orphis yang lain. Dalam pemikirannya tentang warna ia dipengaruhi oleh Chagall dan di Jerman oleh Klee, Marc, dan Macke.
Membaca berita-berita kontemporer yang berisikan ulasan karya-karya para kaum Orphis dan dalam majalah-majalah kecil yang dikumpulkan oleh beberapa teman dekat mereka, menjadi tidak mudah untuk mengetahui jurang antara keasyikan mereka dan kehidupan kontemporer. Tekanan telah begitu penuh dari masa-masa krisis yang secara terus-menerus membawa Eropa nyaris ke kancah perang, sebelum para Orphis melanjutkan ekspresi kesenangannya pada dunia modern, tanpa petunjuk adanya penyelesaian perselisihan, yang justru akan menghasilkan kegagalan (hanya Picabia yang mengekspresikan pesimisme dan merupakan pribadi yang benar-benar murni). Di Paris, masyarakat seni yang kompleks tampaknya telah memuaskan dirinya sendiri, dan para seniman telah mewariskan pemikiran Simbolisme yang tidak dapat dipahami oleh masyarakat. Mereka percaya bahwa seni naturalistik yang banyak disenangi oleh masyarakat umum tidak cukup untuk menghadapi keluasan dan kompleksitas. Pernyataan baru dari kesatuan dunia modern, sebagaimana kaum Simbolis, mereka membalikkan batin menjadi obsesi dengan alam kesadaran mereka sendiri. Melukis bagi mereka menjadi satu kegiatan mengidentifikasikan diri (seperti kata Delaunay: l‟homme s‟ identifie surterre‟).
Meskipun mereka memiliki ketidaktetapan, kaum Orphis telah merebut raison d‟etre dari seni abstrak: bagi seniman, penegasan terhadap aktivitas dalam melukis; sedangkan bagi penikmat adalah kesadaran kembali, sebelum sadar diri pada keasyikan dalam ‗sesuatu di luar‗ lukisan. Orphisme berakhir sejenak pada penerimaan bahwa kegiatan melihat, sepanjang sebagai kesadaran mencipta yang penuh arti dan melukis yang sangat digemari, penglihatan ‗murni‘ ini bukanlah hiasan sederhana belaka. Apollinaire menggambarkan perhatiannya pada satu aspek dasar seni baru yang ditulisnya pada tahun 1913 yang ‗tidak sekadar ekspresi kebanggaan manusia‘, ini adalah anti-intelektual dan anti–kemanusiaan yang di dalamnya tidak memperhatikan dirinya dengan pikiran atau perilaku manusia. Ia lebih diperhatikan dengan satu kesadaran yang memaksa akal untuk mencari keutuhan ‗dengan segenap alam semesta‘ .

0 komentar "ORPHISME (Bagian 8)", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment