Wednesday, August 28, 2013

Sekilas Tentang Batik Tuban


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sejarah Batik Tulis Tradisonal Tuban
Tuban sebagai salah satu wilayah di bagian Timur dari pulau jawa, memiliki satu corak kebudayaan yang unik, mengapa? Karena dalam sejarah wilayah ini telah masuk 3 tata nilai kebudayaan yang saling mempengaruhi, dan sampai sekarang kebudayaan ini masih tetap eksis dan sama-sama berkembang, tanpa membuat salah satu kebudayaan ini tersingkir. Ketiga kebudayaan tersebut adalah :
  1. Jawa, yang meresap saat wilayah ini dalam kekuasaan jaman Majapahit (abad XII-XIV)
  2. Islam, karena diwilayah ini hidup seorang ulama yang ternama yaitu Sunan Bonang (1465-  1525 M)
  3. Tiongkok(cina), karena di Tubanlah para sisa lascar tentara kubalai khan melarikan diri dari kekalahannya pada saat menyerang Jawa di awal abad XII, hingga kini masyarakat keturunan ini banyak bermukim di Tuban.

Proses interaksi ketiga kebudayaan ini berlangsung sekian lamanya hingga sekarang dan sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Tuban sampai kini.

Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung”Hong”yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban.

Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis Tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.

Dahulu batik tulis ini hanya digunakan untuk upacara-upacara tradisional masyarakat Tuban seperti sedekah bumi, pernikahan, pemakaman.

Pada perkembangan jaman, sekarang ini penggunaan batik tulis Tuban tidak hanya untuk upacara-upacara adat, namun telah meluas pada penggunaannya seperti ; taplak meja, sarung bantal, dekorasi, hiasan dinding, model baju modist baik untuk pria dan wanita.

Dari hal-hal tersebut diatas jelaslah bahwa batik tulis tradisional Tuban yang memiliki ciri khas yang unik sangat perlu untuk dilestarikan keberadaannya apalagi potensi pengembangannya sangat prospektif.
Macam-macam motif batik Tuban yaitu : 

1. Batik Gedog Tuban

Kata Gedog  yang menjadi trade mark sebenarnya berasal dari bunyi dog dog dog dog dari bunyi kain tenun untuk membuat kain yang digunakan kai, pembatikan di Tuban vertikal dan merupakan satu kesatuan (integrated). Maksudnya, bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik.

Batik Gedog  pada awalnya merupakan kegiatan ibu desa yang menunggu suaminya pulang dari bercocok, sembari mengisi waktu ibu –ibu didaerah Kecamatan Kerek melakukan kegiatan membatik.

Berkembangnya Tuban sebagai pusat perdagangan Nusantara di Zaman Majapahit menjadikan Batik Gedog mengalami metamorfosis dalam hal Motif, karena ada sentuhan Budaya lain khususnya Cina. Motif batik Gedog  natural karena motif di pengaruhi alam sekitar, maka motif yang muncul seperti: Kijing Miring, Kembang Waluh, Uler keket, Rengganis, Blaraan, Manggaran, Uker, Liren, Panjiori, Ririnan, Kelopo Segantet,Remekan, Manuk Jalak, Irengan, Supit, Dudo Brenggola, kenongo uleren, ganggeng Motif  panji krentil, panji serong dan panji konang. panji krentil, panji serong, dan panji konang,  dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Berkembangnya Tuban sebagai  kota perdagangan yang kosmopolit waktu itu, Batik Gedog juga menjadi komoditas ekonomi yang mengiurkan, maka motif berkembang menjadi beragam,unsur Cina pun masuk dalam motif seperti burung Hong  serta warna batik Gedog  tidak hanya gelap semata tapi juga berkembang warna warna cerah, seperti merah Khas Cina.

Layaknya Batik pesisiran lainnya batik Gedog dalam soal warna dan motif tidak terpengaruh dengan pakem layaknya batik Jawa Tengahan yang wawarna sogan, indigo, hitam dan putih, dan motif di pengaruhi oleh budaya hindhu-Budha, yang bersifat simbolis,ragam hias batik Tuban Ragam hias batik Jawa Timur bersifat naturalis dan juga di pengaruhi budaya asing.

Pusat batik Gedog Tuban berada di  Kecamatan Kerek merupakan pusat pembuatan kain tenun. Konon, di tahun k 2000-an, jumlah perajin tenun mencapai 1.500-an orang, tersebar di desa-desa. Saat itu, kapas yang dibutuhkan 1.500 pembatik se-Kecamatan Kerek sekitar satu ton per bulan. Setiap 1,5 kilogram kapas jika ditenun menghasilkan selembar batik berukuran 2,5 meter dengan lebar 85 sentimeter.Namun pada perkembangannya, perajin di desa-desa se-Kecamatan Kerek, seperti Kedungrejo, Margorejo, Jarorejo, Karanglo, Margomulyo, Temayang, Wolutengah dan Gaji, jumlahnya makin menyusut. Ditaksir perajin yang tersisa hanya sekitar 1000 orang. Jumlah itupun termasuk perajin baru yang tersebar di desa Bongkol dan Semanding Merakurak,Salah satu ciri batik gedog dari Tuban adalah serat benangnya yang kasar .Batik Tulis Gedog, biasanya perajin membuat tiga variasi ukuran kain tenun selain ukuran baku tersebut. "Kalau seser berukuran panjang dua meter, taplak panjangnya satu meter, sedangkan putihan sepanjang tiga meter," katanya.Selain panjang kain yang beragam, setiap kain juga mempunyai kerapatan tenunan yang berlainan. Struktur tenunan yang merangkai kain itu akan menentukan bentuk perlakuan yang akan diterima oleh kain selanjutnya. Misalnya kain seser, yang mempunyai kerapatan rendah. Jalinan benang penyusun kain tersusun jarang-jarang sehingga terdapat celah antarbenang yang berbentuk kotak-kotak. Akibatnya, kain seser ini tidak dapat diberi motif batik seperti yang saat ini sedang dikembangkan oleh para perajin.

"Kalau mau dibatik, mending buat tenun putihan saja yang tenunannya rapat dan kainnya lemas. Batik Gedog  Tuban merupakan Batik yang masih eksis sampai sekarang di banding batik  Jawa Timuran lainya, seperti Sidoarjo karena hilang nya kader batik yang potensial.

Proses Pembuatan Batik Tulis Tradisional Tuban


Batik Gedog Tulis Tradisonal (kain katun):
  • Kain katun
  • Diputihkan, dicuci
  • Dijemur sampai kering
  • Dilengkreng/dipola
  • Isen-isen
  • Ditembok
  • Dicelup dengan warna dasar
  • Diangin-anginkan hingga kering
  • Isen-isen
  • Celup warna yang dikehendaki
  • Diangin-anginkan
  • Dilorot, untuk memisahkan malam
  • Diangin-anginkan hingga kering

    Proses Batik Gedog Tulis Tradisional pada kain katun memerlukan waktu 3-4 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.

Batik Gedog Tulis Tradisonal (kain tenun):



  • Benang Lawe, sebagai bahan baku  
  • Diangin-anginkan
  • Dilorot, untuk memisahkan malam
  • Diangin-anginkan hingga kering
  • Benang direbus untuk menghilangkan lemak
  • Dijemur sampai kering
  • Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji
  • Disikat dengan sabut kelapa
  • Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain
  • Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan
  • Ditenun
  • Kain Lawon
  • Diputihkan, dicuci
  • Dijemur sampai kering
  • Dilengkreng/dipola
  • Isen-isen
  • Ditembok
  • Dicelup, dengan warna dasar
  • Diangin-anginkan hingga kering
  • Isen-isen
  • Celup warna yang dikehendaki

    Proses Batik Gedog Tulis Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.

    Motif Batik Gedog







2. Batik Karang

Batik Karang merupakan salah satu jenis varietas batik di Tuban, ciri khas batik warna nya yang cerah atau ngejreng. Untuk Motif dalam batik karang juga mengunakan motif natural layaknya batik Gedog Tuban, tapi dalam bati karang muncul unsur motif ikan yang tidak terdapat di Batik Gedog Tuban, ada nya unsur ikan tidak lepas posisi persebarang dan perkembangan batik Karang yaitu dekat dengan pusat kota dan pesisir pantai, Batik karang juga di kategorikan batik pesisir karena mempunyai ciri khas war warni yang cerah, dan tidak tunduk pada pakem model Jawa Tengahan. Batik Karang memang secara historis belum banyak begitu tereksplore  di sebabkan mininmya referensi, serta publikasi yang kurang. Sehingga dalam tulisan ini tidak bisa menampilkan secara utuh potret batik Karang.



Motif Batik Karang





3. Batik Palangan 


Batik Palangan berkembang di Kecamatan Palang sampai paciran Lamongan, batik tersebut tidak begitu terkenal di Kabupaten Tuban, disebabkan jumlah Pembatik yang sediki sehingga produksinya tidak sebanyak batik Gedog atau Batik karang, Pembuatan batik palangan perbiji  membutuhkan waktu sekitar 2 bulan, keunggulan batik ini pada batikan yang sangat halus dan teliti, tak heran batik jenis ini menjadi buruan para kolektor dan harganya mencapai jutaan rupiah, Batik halus, teliti serta produksi yang terbatas menyebabkan batik ini merupakan batik antik yang jarang di jumpai di pasaran, mencaripun harus berburu di pelosok desa Palang bagai menncari jarum di tumpukan jerami.sejarah batik ini tidak begitu di ketahui karena tidak referensi yang mendukungnya.   

Motif Batik Palangan



Referensi :

  • Pak De Woto Pengrajin 
  • Dinas Indakop 
  • Risiwarno Di wajahmu ada Fakta ”Menelisik Informasi Masa Lampau Melalui Kain Batik” 
  • Danys Lombard ” Nusa Jawa Silang Budaya” 
  • Oral History Masyarakat Kerek

0 komentar "Sekilas Tentang Batik Tuban", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment