- PENDAHULUAN
Lagu Lir ilir adalah salah satu karya besar Sunan, ada yang mengatakan ciptaan Sunan Kalijogo, ada yang mengatakan ciptaan Sunan Giri, bahkan ada yang mengatakan ciptaan Sunan Ampel. Lagu in digunakan oleh Walisongo sebagai sarana dakwah.
Karyanya ini sangat dikenal oleh para masyarakat terdahulu hingga kini,
karena lagu ini mengandung makna yang patut untuk diteladani dan mudah
dicerna orang zaman dahulu karena mengandung unsur kebudayaan jawa.
- SYAIR LAGU LIR ILIR
Lir-ilir, Lir-ilir, Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo,
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon – cah angon,
Penekno blimbing kuwi,
Lunyu-lunyu ya penekno,
Kanggo mbasuh dodotiro.
Dodotiro – dodotiro,
Kumitir bedah ing pinggir,
Dondomana jlumatana,
Kanggo seba mengko sore.
Mumpung padang rembulane,
Mumpung jembar kalangane,
Yo suraka, surak hiyo.
- URAIAN MAKNA LAGU LIR ILIR
Berikut adalah penjabaran makna yang terkandung dalam syair tembang Lir Ilir, berdasarkan beberapa sumber penulis :
Bait pertama menggambarkan mulai bangkitnya islam
Bait kedua perintah menjalankan rukun islam dan perintah-perintahNYA
Bait ketiga yaitu anjuran untuk bertaubat dari segala maksiat yang diperbuat
Bait keempat adanya hasil baik yang didapat bila mau berusaha dengan baik.
Selanjutnya di bawah ini adalah uraian makna lagu Lir ilir dari tiap barisnya
- Lir-ilir, Lir-ilir
Tandure wus sumilir
Artinya : Bangunlah, bangunlah tanamannya sudah tumbuh.
>Dalam baris ini maksud dari bangunlah yang diulang dua kali adalah menyuruh untuk segera bangun.
>Tanamannya sudah tumbuh, yang di maksud tanaman adalah agama islam.
Jadi maksud dari bait ini adalah menyerukan kepada umat untuk segera
bangun dari keterpurukan setelah runtuhnya kerajaan Majapahit pada masa
itu, karena islam telah datang menaungi seluruh masyarakat.
- Tak ijo royo-royo,
Artinya : Bagaikan warna hijau yang menyegarkan.
Warna hijau disini, menggambarkan agama islam yang sering
dilambangkan dengan warna hijau, menampakkan penampilan Islam yang
menyenangkan. Juga menggambarkan tanaman yang tumbuh subur nan hijau,
dimana iman yang di pelihara dengan baik, maka akan tumbuh dengan baik
seperti tanaman yang tumbuh subur dan lebat.
Selain itu, apabila iman seseorang di kotori dengan perbuatan
maksiat, maka akan merusak iman seseorang. Sama halnya dengan tanaman
yang akan rusak bila terganggu hama, maka harus dihilangkan dengan
memberikan anti hama, seperti hati yang akan kembali bersih dengan
berbagai penawar hati, misalnya ;
- Membaca Al qur’an
- Memperbanyak dzikir
- Menghadiri pengajian
- Berpuasa sunnah
- Dan lain lain
- Tak sengguh temanten anyar
Artinya : Bagaikan pengantin baru
Pengantin baru adalah sepasang mempelai, yang umunya sedang bahagia
menempuh hidup barunya. Kalimat ini bermaksudkan kebahagiaan seorang
muslim bagaikan kebahagiaan sepasang mempelai dalam menapaki keyakinan
imannya.
- Cah angon – cah angon
Penekno blimbing kuwi
Artinya : Anak gembala – Anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu
>Anak gembala disini maksudnya pemimpin yang menjadi contoh bagi pengikutnya.
>Mengapa buah belimbing? Buah belimbing memiliki lima sisi, yang menggambarkan rukun islam dan sholat lima waktu
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى
الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ
اللهِ و إِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ
الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ
Artinya : Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob
radiallahuanhuma dia berkata : Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Islam dibangun diatas lima
perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)
Jadi yang dimaksud syair ini, bahwa seorang pemimpin haruslah menjadi
contoh yang baik untuk pengikutnya, yaitu dengan menjalankan rukun
islam dan sholat lima waktu
>Anak gembala juga dapat diartikan sebagai diri kita, dimana
penggembala pasti memiliki gembalaan, dan bagi manusia gembalaannya
adalah nafsunya. Diharapkan manusia dapat menggembalakan nafsunya dengan
baik, agar tidak merusak dan melanggar aturanNYA sehingga merusak
imannya.
- Lunyu-lunyu ya penekno
Artinya : meskipun licin, tetap panjatlah
>Baris ini berhubungan dengan baris sebelumnya (panjatlah pohon belimbing itu). Licin dalam baris ini adalah penghambat bagi si pemanjat (cah angon),
yang apabila tidak berhati-hati dan bersungguh-sunggu maka akan mudah
tergelincir. Sama halnya dalam perintah agama, apabila tidak
berhati-hati dari maksiat bisa tergelincir ke dalam lubang dosa. Analogi
ini seperti jalan turun yang lebih mudah di bandingkan jalan naik,
untuk memanjat dan mendapatkan buah belimbing akan mendapat banyak
halangan, tidak seperti jalan turun yang lebih mudah. Analogi tersebut
menggambarkan jalan untuk mendapatkan buah syurga memang tidak mudah,
semudah jalan turun ke neraka, namun cah angon yang mau berusaha dengan sebaik-baiknya maka akan mendapatkan kebahagiaan abadi.
- Kanggo mbasuh dodotiro
Artinya : Untuk membasuh kain dodot
>Dodot adalah semacam kain kebesaran jaman dahulu yang di gunakan
pada acara-acara keratin dan menurut orang jawa, pakaian adalah lambing
agama. Pohon belimbing mengandung kadar keasaman yang pada zaman dahulu
sering di gunakan untuk merawat kain batik agar tidak mudah rusak dan
awet. Dengan maksud lain, islam adalah pembersih hati dan mensucikan
kepercayaan manusia dengan rukun islam yang dituntunkan oleh ALLAH.
- Dodotiro – dodotiro
Kumitir bedah ing pinggir
Artinya : Kain dodotmu – kain dodotmu, telah rusak dan robek
>Telah disebutkan sebelumnya, dodot adalah kain dan pakaian
merupakan lambang agama. >Dalam hal ini dilambangkan kain dodot yang
telah rusak dan robek. Karena kemajuan zaman yang menyebabkan
kemerosotan moral manusia, maka rusaklah agama dan akhlaq manusia
seperti robeknya kain dodot tersebut.
Sumber lain menyebutkan, kumitir artinya kain yang tertiup angin dan
terlihat sobek dipinggirannya. Zaman dahulu ketika raja-raja telah
memeluk agama islam, masyarakat pinggiran belum terlalu mengerti islam,
masih bercampur dengan kebiasaan nenek moyang yang menganut hindu jawa.
Jadi pinggiran kain dodot yang robek disini maksudnya adalah para
masyarakat pinggiran yang belum terlalu memahami islam, inilah tugas
besar yang diemban oleh para pemimpin.
- Dondomana jlumatana,
Kanggo seba mengko sore.
Artinya : Jahitlah, tisiklah untuk menghadap nanti sore
>Masih berhubungan dengan baris sebelumnya, bahwa Sunan Kalijaga
memerintahkan untuk menjahit kain dodot yang robek. Masih seperti di
atas, kain dodot maksudnya adalah agama maka maksud perintah Sunan
Kalijaga adalah untuk memperbaiki agama.
>Makna untuk menghadap nanti sore, ‘nanti sore’ maksudnya waktu senja yaitu akhir perjalanan hidup, atau menjelang ajal.
Jadi maksud baris ini, diperintahkan kepada manusia untuk memperbaiki
agamanya dari berbagai macam maksiat untuk mempersiapkan diri ketika
menghadap Illahi nanti.
- Mumpung padang rembulane,
Mumpung jembar kalangane,
Artinya : Selagi masih terang bulannya, selagi masih luas lapangannya
>Terang bulan jelas ada saat malam hari. Tanpa bulan, malam hari
akan gelap gulita dan tidak dapat membedakan yang hak dan yang bathil,
disinilah maksud sinar bulan adalah agama Islam yang menerangi
kegelapan, sehingga dengan sinar bulan (Agama Islam) manusia akan dapat
membedakan yang baik dan yang buruk.
>Selagi masih luas lapangannya, maksudnya selagi masih ada waktu untuk memperbaiki.
Sehingga bila digabungkan, Agama Islam telah memberikan tuntunan
kepada kita didunia, maka manfaatkanlah waktu yang diberikan untuk
menjadi muslim yang sebaik-baiknya sebelum waktu kita didunia habis.
- Yo suraka, surak hiyo.
Artinya : ya, bersoraklah, berteriak-lah iya
Baris terakhir ini merupakan ajakan untuk bersorak bahagia.
Berbahagialah bagi orang yang mampu menjaga agamanya dengan baik.
Berbahagialah bagi ‘cah angon’ yang mampu memanjat hingga mendapatkan
buahnya (surga), sambut seruan Islam dengan bahagia.
Di dalam Al qur’an surat Al Anfaal ayat 24 disebutkan :
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu ….
- KESIMPULAN
Lagu ini menyimpan makna dan pelajaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Bila disimpulkan menjadi satu bagian, Lagu Lir ilir menggambarkan
bahwa kala itu Islam baru saja berkembang di pulau jawa khusunya. Dimana
kerajaan majapahit baru saja runtuh dan masyarakat masih didominasi
oleh agama nenek moyang, yaitu hindu jawa.
Agama Islam digambarkan dengan tanaman yang berwarna hijau,
menampakkan penampilan Islam yang menyenangkan, dan bagi seorang muslim
patutlah berbahagia seperti bahagianya sepasang pengantin baru.
Lagu ini menganalogikan seorang penggembala (cah angon) mewakilkan
makna diri kita yang memiliki gembalaan nafsu, diharapkan manusia dapat
menggembalakan nafsu dengan baik. Cah angon juga diartikan sebagai
pemimpin yang menjadi contoh para pengikutnya, diharapkan seorang
pemimpin mengamalkan rukun islam sehingga akan menjadi contoh yang baik
bagi pengikutnya, rukun islam dilambangkan dalam buah belimbing yang
memiliki lima sisi.
Dalam mempertahankan iman tidaklah mudah, pasti ada rintangan dalam
menjaga keimanan. Karena jalan menuju neraka memang lebih mudah di
banding menuju syurga. Seperti analogi dalam lagu ini, perintah untuk
memanjat pohon meskipun susah mencapai buahnya (surga).
Selanjutnya analogi dalam kain dodot, yang merupakan pakaian
kebesaran di kraton. Menurut orang jawa pakaian adalah lambang agama
yang biasanya dirawat dengan mencucinya menggunakan buah belimbing.
Seperti halnya agama yang harus dipelihara dan dirawat keimanannya. Kain
dodot yang telah rusak dan robek diga,barkan seperti telah merosotnya
iman seseorang, sehingga merusak keimanannya, maka kain ini harus di
jahit dan diperbaiki. Keimanan harus kembali diperbaiki untuk menghadap
Illahi pada akhir hayat nanti. Selagi masih ada waktu dan kesempatan dan
waktu. Dan berbahagialah bagi para muslim yang memelihara keimanannya.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Budaya
dengan judul "Lagu Lir ilir". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sen1budaya.blogspot.com/2013/05/lagu-lir-ilir.html
0 komentar "Lagu Lir ilir", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment