Makanan sebagai obat yang terbaik
”Makanan kalian akan menjadi obat bagi kalian, dan obat-obat itu akan menjadi makanan” (Hippocrates, ”Bapak Ilmu Kedokteran”) Hampir setiap manusia di dunia ini pernah merasakan sakit, entah itu sakit yang ringan maupun sakit yang parah. Kebiasaan manusia yang selalu mencari kambing hitam sehingga mengatakan bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus, bakteri dan kuman-kuman penyakit yang berasal dari luar dan menyerang tubuh kita sebagai pasukan yang tak nampak. Padahal virus dan bakteri itu semua telah berada di lingkungan kita dan sejak semula juga berada di dalam tubuh.
Lalu kenapa kita menjadi korban dan menjadi sakit di suatu ketika sedangkan yang lain tidak ? Jawabannya sederhana saja, semua penyakit timbul dari dalam, baik dari dalam tubuh maupun dari dalam pikiran. Kenapa bisa begitu ?. Kesalahan cara berpikir, salah cara hidup dan salah makan menjadi penyebabnya. Apabila kita hidup sewajarnya, sesuai dengan hukum-hukum keharmonisan dengan alam semesta, sakit tidak akan menimpa kita, baik itu sakit pikiran maupun tubuh. Sebaliknya, jika melanggar hukum-hukum alam yang bersifat universal ini, maka penyakit dengan mudah menimpa kita. Jadi sakit merupakan tanda bahwa telah tejadi penyimpangan dari keharmonisan alam dalam diri kita.
Tindakannya adalah berusaha untuk mengembalikan keharmonisan itu kembali disaat tubuh penuh dengan racun-racun dan sisa makanan yang membusuk. Kelebihan racun dan sisa makanan dalam tubuh membuat tubuh menjadi lemah dan tidak mampu mencegah serangan bakteri dan virus sehingga penyakit itu pun menimpa kita. Jadi sumber pertama penyakit bukanlah bakteri dan virus, tetapi kotoran yang ada di dalam tubuh akibat sistem pencernaan dan pembuangan tidak sempurna.
Di dalam ilmu yoga, para yogi mengajarkan bahwa keadaan fisik dan mental sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Mereka mengklasifikasikan makanan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Makanan Rajasika (mutatif)
Makanan Rajasika adalah makanan yang memberikan rangsangan kepada tubuh dan jiwa dan hendaknya tidak dimakan berlebihan untuk menjaga keseimbangan mental. Kelebihan makanan ini akan mengganggu pikiran menjadi tidak tenang, panik, dan tidak bisa relaks. Kelompok makanan rajasik ialah : kopi, teh, softdrink, bumbu-bumbu pedas, makanan yang diragi dan obat-obatan.
2. Makanan Tamasika (statis)
Makanan Tamasika adalah makanan yang mengakibatkan rasa malas, mengantuk, gelisah dan tidak berinisiatif. Yang termasuk dalam kategori ini adalah daging, ikan, telor, jamur, alkohol, rokok, makanan basi. Dalam situasi tertentu makanan ini bisa lebih banyak dikonsumsi tergantung dari keadaan iklim dan kegiatan jasmani. Misalnya saat berada di tempat yang iklim sangat dingin, dimana daging dan sedikit minuman keras diperlukan untuk meningkatkan suhu badan.
3. Makanan Sattvika
Makanan Sattvika adalah makanan yang menyebabkan munculnya kesadaran terhadap diri sendiri, rasa kasih sayang, kedamaian dan kebahagiaan. Makanan sattvika inilah yang menjadi dasar diet para yogi, dan pilihan terhadap makanan ini akan sangat menunjang kesehatan baik secara fisik maupun mental. Kelompok makanan ini meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, padi-padian, susu dan hasil olahan susu, dan bumbu sekedarnya. Diet Sattvika juga dibesut ”lacto vegetarian” karena mencakup susu dan olahan susu yang memberikan cukup kadar protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Alkalinitas dan Asiditas
Dalam keadaan biasa, tubuh bersifat alkali dengan ph 7,4. Pada keadaan ini proses kimia badan menjadi lancar dan semua kotoran sebagai akibat proses ini dapat dengan cepat dilenyapkan. Sebaliknya apabila terlalu banyak makanan yang bersifat asam ada di dalam tubuh, maka tubuh dan darah menjadi asam, sehingga limpa, hati, jantung dan buah pinggang yang merupakan organ tubuh untuk menjernihkan darah mengalami pekerjaan yang berat sehingga menjadi lemah dan mudah diserang penyakit.
Sampah beracun tidak dapat dibuang dengan baik dan mengumpul di persendian yang menyebabkan rhematik dan sakit urat, jika keluar melalui kulit menjadi exym, jerawat, bisul dan bengkak. Di samping itu keadaan keasaman ini dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk, ambeien, kanker, lepra, infeksi, darah tinggi, jantung dan sebagainya. Cara mengatasinya adalah mengurangi jumlah makanan yang bersifat asam dan meningkatkan jumlah makanan yang bersifat alkali.
Makanan Asam
Makanan yang menghasilkan asam dan harus dihindari apabila sedang salah cerna atau ketika sedang sakit ialah :
- daging, ikan dan telur
- Teh, kopi dan alkohol
- Sambal, acar, bumbu dan cuka.
- Padi-padian, khususnya yang putih, atau tepung yang sangat dihaluskan.
- Rempah-rempah
- Bawang putih dan jamu
- Minyak dan semua makanan berlemak
- Makanan yang banyak mengandung gula
Makanan Alkali
Makanan yang bersifat alkali dan harus ditingkatkan dalam diet adalah :
- Hampir semua sayuran, khususnya sayur mayur yang berdaun hijau.
- Susu, mentega dan khususnya mentega susu.
- Madu
- Buah dan sari buah, terutama buah yang banyak mengandung air seperti pepaya, apel, nenas, tomat, pisang.
TIPS Kebiasaan Makan
1. Makan pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
2. Makan dalam suasana damai dan gembira
3. Jangan makan terlalu banyak jenis makanan
4. Kunyah makanan sampai halus dan merata
5. Duduk dengan sikap yang baik ketika makan
6. Usahakan agar istirahat sejenak setelah makan
7. Jangan makan terlalu malam
8. Minum air secukupnya setiap hari
9. Jangan memakan makanan yang terlalu panas atau dingin
10.Lakukan asanas ”utksepa mudra” setiap pagi untuk mencegah sembelit
”Makanan kalian akan menjadi obat bagi kalian, dan obat-obat itu akan menjadi makanan” (Hippocrates, ”Bapak Ilmu Kedokteran”) Hampir setiap manusia di dunia ini pernah merasakan sakit, entah itu sakit yang ringan maupun sakit yang parah. Kebiasaan manusia yang selalu mencari kambing hitam sehingga mengatakan bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus, bakteri dan kuman-kuman penyakit yang berasal dari luar dan menyerang tubuh kita sebagai pasukan yang tak nampak. Padahal virus dan bakteri itu semua telah berada di lingkungan kita dan sejak semula juga berada di dalam tubuh.
Lalu kenapa kita menjadi korban dan menjadi sakit di suatu ketika sedangkan yang lain tidak ? Jawabannya sederhana saja, semua penyakit timbul dari dalam, baik dari dalam tubuh maupun dari dalam pikiran. Kenapa bisa begitu ?. Kesalahan cara berpikir, salah cara hidup dan salah makan menjadi penyebabnya. Apabila kita hidup sewajarnya, sesuai dengan hukum-hukum keharmonisan dengan alam semesta, sakit tidak akan menimpa kita, baik itu sakit pikiran maupun tubuh. Sebaliknya, jika melanggar hukum-hukum alam yang bersifat universal ini, maka penyakit dengan mudah menimpa kita. Jadi sakit merupakan tanda bahwa telah tejadi penyimpangan dari keharmonisan alam dalam diri kita.
Tindakannya adalah berusaha untuk mengembalikan keharmonisan itu kembali disaat tubuh penuh dengan racun-racun dan sisa makanan yang membusuk. Kelebihan racun dan sisa makanan dalam tubuh membuat tubuh menjadi lemah dan tidak mampu mencegah serangan bakteri dan virus sehingga penyakit itu pun menimpa kita. Jadi sumber pertama penyakit bukanlah bakteri dan virus, tetapi kotoran yang ada di dalam tubuh akibat sistem pencernaan dan pembuangan tidak sempurna.
Di dalam ilmu yoga, para yogi mengajarkan bahwa keadaan fisik dan mental sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Mereka mengklasifikasikan makanan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Makanan Rajasika (mutatif)
Makanan Rajasika adalah makanan yang memberikan rangsangan kepada tubuh dan jiwa dan hendaknya tidak dimakan berlebihan untuk menjaga keseimbangan mental. Kelebihan makanan ini akan mengganggu pikiran menjadi tidak tenang, panik, dan tidak bisa relaks. Kelompok makanan rajasik ialah : kopi, teh, softdrink, bumbu-bumbu pedas, makanan yang diragi dan obat-obatan.
2. Makanan Tamasika (statis)
Makanan Tamasika adalah makanan yang mengakibatkan rasa malas, mengantuk, gelisah dan tidak berinisiatif. Yang termasuk dalam kategori ini adalah daging, ikan, telor, jamur, alkohol, rokok, makanan basi. Dalam situasi tertentu makanan ini bisa lebih banyak dikonsumsi tergantung dari keadaan iklim dan kegiatan jasmani. Misalnya saat berada di tempat yang iklim sangat dingin, dimana daging dan sedikit minuman keras diperlukan untuk meningkatkan suhu badan.
3. Makanan Sattvika
Makanan Sattvika adalah makanan yang menyebabkan munculnya kesadaran terhadap diri sendiri, rasa kasih sayang, kedamaian dan kebahagiaan. Makanan sattvika inilah yang menjadi dasar diet para yogi, dan pilihan terhadap makanan ini akan sangat menunjang kesehatan baik secara fisik maupun mental. Kelompok makanan ini meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, padi-padian, susu dan hasil olahan susu, dan bumbu sekedarnya. Diet Sattvika juga dibesut ”lacto vegetarian” karena mencakup susu dan olahan susu yang memberikan cukup kadar protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Alkalinitas dan Asiditas
Dalam keadaan biasa, tubuh bersifat alkali dengan ph 7,4. Pada keadaan ini proses kimia badan menjadi lancar dan semua kotoran sebagai akibat proses ini dapat dengan cepat dilenyapkan. Sebaliknya apabila terlalu banyak makanan yang bersifat asam ada di dalam tubuh, maka tubuh dan darah menjadi asam, sehingga limpa, hati, jantung dan buah pinggang yang merupakan organ tubuh untuk menjernihkan darah mengalami pekerjaan yang berat sehingga menjadi lemah dan mudah diserang penyakit.
Sampah beracun tidak dapat dibuang dengan baik dan mengumpul di persendian yang menyebabkan rhematik dan sakit urat, jika keluar melalui kulit menjadi exym, jerawat, bisul dan bengkak. Di samping itu keadaan keasaman ini dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk, ambeien, kanker, lepra, infeksi, darah tinggi, jantung dan sebagainya. Cara mengatasinya adalah mengurangi jumlah makanan yang bersifat asam dan meningkatkan jumlah makanan yang bersifat alkali.
Makanan Asam
Makanan yang menghasilkan asam dan harus dihindari apabila sedang salah cerna atau ketika sedang sakit ialah :
- daging, ikan dan telur
- Teh, kopi dan alkohol
- Sambal, acar, bumbu dan cuka.
- Padi-padian, khususnya yang putih, atau tepung yang sangat dihaluskan.
- Rempah-rempah
- Bawang putih dan jamu
- Minyak dan semua makanan berlemak
- Makanan yang banyak mengandung gula
Makanan Alkali
Makanan yang bersifat alkali dan harus ditingkatkan dalam diet adalah :
- Hampir semua sayuran, khususnya sayur mayur yang berdaun hijau.
- Susu, mentega dan khususnya mentega susu.
- Madu
- Buah dan sari buah, terutama buah yang banyak mengandung air seperti pepaya, apel, nenas, tomat, pisang.
TIPS Kebiasaan Makan
1. Makan pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
2. Makan dalam suasana damai dan gembira
3. Jangan makan terlalu banyak jenis makanan
4. Kunyah makanan sampai halus dan merata
5. Duduk dengan sikap yang baik ketika makan
6. Usahakan agar istirahat sejenak setelah makan
7. Jangan makan terlalu malam
8. Minum air secukupnya setiap hari
9. Jangan memakan makanan yang terlalu panas atau dingin
10.Lakukan asanas ”utksepa mudra” setiap pagi untuk mencegah sembelit
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Lain-lain
dengan judul "MAKANAN ADALAH OBAT". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sen1budaya.blogspot.com/2012/02/makanan-adalah-obat.html
0 komentar "MAKANAN ADALAH OBAT", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment