Tuesday, June 7, 2016

SENI GRAFIS CETAK TINGGI DENGAN MEDIA STYREFOAM BEKAS


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

SALAM BUDAYA,,,,

3R atau yang disebut Reuse, Reduce, dan Recycle itulah prinsip yang harus diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di SMPN 1 SIDAYU yang merupakan salah satu sekolah adiwiyata mandiri, selain itu juga harus diaplikasikan dalam seluruh kegiatan yang ada di sekolah sebagai upaya menjaga kenyamanan belajar dalam upaya mewujudkan sekolah yang unggul dalam berprestasi, berstandar nasional, berwawasan global, peduli dan berbudaya lingkungan berdasarkan Iman dan Taqwa. Seluruh pembelajaran di kelas juga terintegrasi dengan materi lingkungan hidup, diantaranya seperti mata pelajaran seni budaya, yang banyak memanfaatkan barang bekas yang tidak memiliki nilai guna menjadi karya seni yang bermanfaat bahkan memiliki nilai jual tinggi.
Pada kompetensi dasar mengekspresikan diri melalui karya seni grafis, siswa kelas 8 melakukan praktik membuat karya seni seni grafis cetak tinggi dari bahan bekas sampah kotak nasi styrefoam yang terkenal sebagai salah satu sampah yang sulit terurai. Selanjutnya kotak styrefoam tersebut dibuat sebagai cetakan untuk menghasilkan duplikat karya dalam jumlah banyak. 
"Apa sih cetak tinggi itu ???" Cetak tinggi adalah proses pembuatan cetakan dari bahan yang dicungkil atau dicuil, sehingga permukaannya menjadi tinggi dan rendah, seperti relief pada candi borobudur. Pada bagian yang tinggi dilumuri dengan tinta cetak dan alat rol karet. Lalu dicetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar. NAh sekarang bagaimana ide kreatif siswa-siswi SMPN1 Sidayu membuat seni grafis dari sisa kotak nasi bahan styrefoam bekas ??? Mari kita simak aktivitas mereka berikut.

Alat Dan Bahan Yang Dibutuhkan :
  1. Kotak Nasi Styrefoam (Bekas)
  2. Tinta Cetak / Cat Air / Cat Akrilik
  3. Cutter / Silet
  4. Pensil
  5. Rol Karet / Kuas

Langkah-Langkah Pembuatan :
  1. Siapkan kotak nasi bahan styrefoam bekas, kemudian cucilah terlebih dahulu dari sisa kotoran makanan, lalu keringkan dengan kain lap sampai kering.
  2. Potonglah bagian tutup atas atau bagian bawah kotak nasi menjadi lempengan bentuk persegi empat.


  3. Buatlah desain gambar di atas permukaan lempengan segi empat yang sudah dipotong menggunakan pensil.


  4. Setelah desain jadi, perdalamlah garis-garis / kontur desain tadi dengan menggunakan pensil yang tidak terlalu tajam, sampai kedalamannya cukup dalam, tapi AWAS jangan terlalu bersemangat sehingga sampai menyebabkan lubang atau bolong. Prinsipnya semakin dalam semakin bagus, tapi jangan sampai berlubang, tembus ke belakang. Makanya saat membuat rendah permukaan styrefoam harus HATI-HATI dan harus menggunakan perasaan mendalam.



  5. Setelah proses mendalamkan selesai, cetakan siap digunakan. Langkah berikutnya adalah mengolesi  tinta (kalau tidak punya tinta bisa pakai cat air/akrilik). Oleskan tinta/cat secara merata ke permukaan cetakan styrefoam dengan menggunakan rol karet (kalau tidak punya, oleskan pakai kuas). kelemahan kalau menggunakan cat, proses mengoleskan cat harus cepat langsung dicetak, karena cat adalah bahan yang cepat kering.


  6. Setelah styrefoam terolesi tinta, cetak pada kertas yang telah disiapkan, dan tekan / gosok-gosoklah agar tinta/cat meresap secara merata ke dalam kertas.
  7. Buka cetakan, dan biarkan kertas yang sudah dicetak tersebut hingga tinta/cat kering.



  8. Karya seni grafis cetak tinggi dari bahan styrefoam bekas sudah jadi dan siap dimanfaatkan sebagai karya seni yang artistik dan indah. 


Selamat Mencoba !!! Jangan Berhenti Berkarya !!!




4 comments:

  1. wuih, semoga pada lebih cinta sama budayanya sendiri, yuk mampir juga ke http://goo.gl/r7FLm5

    ReplyDelete
  2. keren banget yah ternayta bisa dibuat memakai stereofoam

    bahan pengawet makanan

    ReplyDelete
  3. After the deepening process is complete, it means that the mold is ready for use. The process of applying paint must be quicklybecause the paint is a material that dries quickly.

    ReplyDelete
  4. All learning in the classrooms is also integrated with environmental material, including subjects such as art and culture, which often utilize used goods.

    ReplyDelete